Dalam dunia bisnis digital, dua istilah yang sering muncul adalah sales funnel dan marketing funnel.
Keduanya sama-sama berperan dalam perjalanan pelanggan, tapi memiliki fokus, tujuan, dan strategi yang berbeda.
Banyak pemilik bisnis atau pemula di dunia pemasaran sering menyamakan keduanya, padahal pemahaman yang tepat bisa menentukan efektivitas strategi penjualan dan pemasaran Anda.
Yuk, kita bahas lebih dalam apa perbedaan sales funnel dan marketing funnel, kapan masing-masing dibutuhkan, serta contoh implementasinya dalam bisnis Anda.
Apa Itu Marketing Funnel?
Marketing funnel adalah rangkaian tahapan untuk membangun kesadaran dan minat calon pelanggan terhadap produk atau brand Anda.
Tujuan utama:
- Menjangkau dan menarik perhatian audiens potensial
- Meningkatkan kesadaran, edukasi, dan kepercayaan terhadap produk
Tahapan Marketing Funnel (AIDA):
- Awareness – Calon pelanggan mulai mengenal brand Anda
- Interest – Mulai tertarik dan ingin tahu lebih lanjut
- Desire – Timbul keinginan terhadap produk/jasa
- Action – Siap untuk mengambil tindakan (beli, daftar, kontak)
Apa Itu Sales Funnel?
Sales funnel adalah proses yang lebih spesifik dan terfokus pada mengonversi prospek menjadi pelanggan melalui pendekatan langsung.
Tujuan utama:
- Mengubah prospek jadi pembeli
- Mendorong tindakan konkret seperti pembelian atau penandatanganan kontrak
Tahapan Sales Funnel:
- Lead – Data calon pelanggan yang sudah diperoleh
- Qualification – Menilai apakah lead potensial untuk beli
- Proposal/Offer – Menawarkan solusi spesifik
- Closing – Menyelesaikan proses penjualan
- Follow-up – Layanan pasca penjualan untuk retensi
Perbedaan Utama Sales Funnel vs Marketing Funnel
| Aspek | Marketing Funnel | Sales Funnel |
|---|---|---|
| Fokus | Membangun minat dan awareness | Mengonversi prospek menjadi pelanggan |
| Tahapan Awal | Mulai dari orang asing (cold audience) | Mulai dari prospek yang sudah dikontak |
| Tujuan Akhir | Prospek tertarik dan siap membeli | Terjadi penjualan atau kontrak ditandatangani |
| Pendekatan | Umum dan massal (konten, iklan, SEO) | Personal dan spesifik (sales call, demo) |
| Durasi | Lebih panjang, butuh nurturing | Lebih pendek dan intensif |
| Tools Umum | Social media, email marketing, blog | CRM, sales script, WhatsApp, Zoom |
Analogi Sederhana
Bayangkan Anda menjual produk minuman kesehatan:
- Marketing funnel: Menarik perhatian orang melalui iklan, konten edukasi tentang manfaat minuman sehat, lalu mereka mengisi form untuk e-book atau promo.
- Sales funnel: Anda follow-up orang yang isi form tadi, menanyakan kebutuhan mereka, lalu menawarkan paket berlangganan langsung via WhatsApp dan menutup penjualan.
Marketing funnel menarik perhatian banyak orang. Sales funnel membuat mereka membeli.
Kapan Menggunakan Masing-Masing?
Gunakan Marketing Funnel jika Anda:
- Baru membangun brand atau produk baru
- Ingin memperluas jangkauan audiens
- Fokus pada edukasi dan engagement
- Menyasar pasar massal atau online
Gunakan Sales Funnel jika Anda:
- Menjual produk bernilai tinggi (high-ticket)
- Butuh pendekatan personal (B2B, konsultasi)
- Sudah punya prospek yang tertarik
- Fokus pada closing dan follow-up
Contoh Penerapan Marketing Funnel + Sales Funnel dalam Strategi Nyata
Bisnis: Kursus Online Desain Grafis
| Tahap Funnel | Strategi |
|---|---|
| Awareness (Marketing) | Iklan di Instagram tentang manfaat skill desain |
| Interest (Marketing) | Konten edukasi + free webinar pendaftaran email |
| Desire (Marketing) | Testimoni peserta + studi kasus sukses |
| Action (Sales) | Penawaran kelas premium via WhatsApp/email |
| Closing (Sales) | Diskon terbatas + bonus e-book untuk 50 pendaftar |
| Loyalty (Sales) | Follow-up via email + upsell kelas lanjutan |
Tips Menggabungkan Marketing Funnel & Sales Funnel
- Gunakan marketing funnel untuk membangun database leads
- Setelah prospek tertarik, alihkan ke sales funnel untuk closing
- Gunakan CRM dan email automation untuk mengelola keduanya
- Evaluasi performa funnel secara berkala (CTR, conversion rate, close rate)
Sales funnel dan marketing funnel adalah dua elemen penting yang saling melengkapi.
Marketing funnel membantu menarik dan mendidik calon pelanggan, sementara sales funnel mengarahkan mereka menuju keputusan pembelian.
Jika Anda ingin membangun bisnis yang kuat, jangan hanya fokus pada satu funnel.
Gabungkan keduanya untuk menciptakan customer journey yang lengkap, efektif, dan berujung pada konversi serta loyalitas.








