5 Kesalahan dalam Email Marketing yang Merusak Reputasi Bisnis

Avatar photo

Asrul

5 Kesalahan dalam Email Marketing yang Merusak Reputasi Bisnis

Dalam dunia digital marketing, email marketing tetap menjadi salah satu strategi paling ampuh untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mendorong konversi.

Banyak bisnis – baik kecil maupun besar – masih melakukan kesalahan fatal yang membuat kampanye email mereka gagal menjangkau audiens, bahkan lebih buruk: masuk ke folder spam.

Alih-alih memperkuat brand, kesalahan-kesalahan ini justru dapat merusak reputasi bisnis dan menurunkan kepercayaan pelanggan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja yang harus dihindari dalam strategi email marketing Anda.

Berikut ini 5 kesalahan paling umum dalam email marketing dan bagaimana cara memperbaikinya, lengkap dengan tips praktis yang bisa langsung Anda terapkan.

1. Over-Mailing: Terlalu Sering Kirim Email

Mengirim email terlalu sering – bahkan setiap hari – dapat membuat pelanggan merasa terganggu dan membanjiri kotak masuk mereka.

Akibatnya:

  • Tingkat unsubscribe meningkat
  • Email masuk folder spam
  • Reputasi pengirim memburuk (sender reputation)

Solusi:

  • Buat kalender pengiriman email dengan frekuensi yang konsisten, idealnya 1–2 kali per minggu.
  • Gunakan preferensi langganan agar subscriber bisa memilih jenis konten atau frekuensi yang diinginkan.
  • Segmentasi database agar hanya konten relevan yang dikirim.

2. Mengabaikan Mobile Optimization

Lebih dari 60% pengguna membuka email dari perangkat mobile. Jika email Anda tidak tampil baik di layar kecil, kemungkinan besar akan diabaikan atau langsung dihapus.

Tanda email tidak mobile-friendly:

  • Teks terlalu kecil
  • Gambar tidak responsive
  • Tombol CTA sulit diklik
Baca Juga:  Cara Membangun Marketing Funnel untuk Bisnis Online yang Efektif

Solusi:

  • Gunakan template email responsive.
  • Uji desain di berbagai perangkat dan aplikasi email (Gmail, Outlook, Apple Mail).
  • Buat CTA besar dan mudah di-tap.

3. Konten Terlalu “Spammy”

Menggunakan bahasa yang terkesan menipu atau terlalu promosi dapat memicu filter spam dan membuat email Anda tidak pernah sampai ke inbox.

Contoh kata-kata spammy:

  • “GRATIS!!!”
  • “100% Dijamin!”
  • “Cuma hari ini!”
  • Penggunaan huruf kapital berlebihan dan banyak tanda seru

Solusi:

  • Gunakan bahasa yang natural, personal, dan informatif.
  • Fokus pada manfaat bagi pembaca, bukan sekadar promosi.
  • Gunakan tools seperti Mail Tester untuk cek spam score sebelum mengirim email.

4. Tidak Melakukan Segmentasi Subscriber

Mengirim email yang sama ke semua orang tanpa mempedulikan minat, lokasi, atau riwayat interaksi akan membuat konten terasa tidak relevan.

Akibatnya:

  • Engagement rate menurun
  • Banyak pelanggan berhenti membaca atau unsubscribe
  • Konversi rendah

Solusi:

  • Segmentasi berdasarkan demografi, behavior, atau sumber akuisisi.
  • Gunakan tools seperti Mailchimp, Sendinblue, atau ConvertKit untuk segmentasi otomatis.
  • Buat kampanye berbeda untuk setiap segmen.

5. Tidak Melacak & Mengevaluasi Kinerja Email

Tanpa analisis, Anda tidak tahu apakah strategi email marketing Anda berhasil atau perlu diperbaiki.

Metrik penting yang harus dipantau:

  • Open rate
  • Click-through rate (CTR)
  • Bounce rate
  • Unsubscribe rate
  • Conversion rate

Solusi:

  • Gunakan dashboard analytics dari platform email Anda.
  • A/B testing pada subjek email, waktu pengiriman, dan desain konten.
  • Evaluasi data secara mingguan atau bulanan.

Tips: Cara Meningkatkan Reputasi Email Anda

  • Gunakan domain dan alamat pengirim profesional (hindari alamat gratis seperti @gmail)
  • Pastikan Anda memiliki izin dari subscriber (double opt-in)
  • Tambahkan tombol unsubscribe yang jelas
  • Gunakan header teks alternatif untuk gambar yang tidak tampil
  • Lakukan warming up domain jika baru mulai email blast
Baca Juga:  Cara Mengukur ROI Influencer Marketing: Metrik yang Benar-Benar Penting

Email marketing bisa jadi senjata pemasaran yang luar biasa efektif, jika dilakukan dengan benar.

Hindari kesalahan fatal seperti over-mailing, konten spammy, desain yang tidak mobile-friendly, atau tidak melakukan segmentasi.

Karena satu kesalahan kecil bisa berdampak besar terhadap reputasi bisnis Anda di mata pelanggan dan sistem email.

Gunakan strategi berbasis data dan selalu uji performa kampanye Anda.

Dengan pendekatan yang tepat, email marketing tidak hanya akan meningkatkan engagement, tapi juga mendorong penjualan dan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

Rekomendasi