Pendidikan merupakan salah satu investasi terpenting untuk masa depan anak. Namun, biaya pendidikan terus meningkat setiap tahunnya. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, orang tua bisa kewalahan secara finansial.
Itulah mengapa memiliki tabungan pendidikan anak sangat penting – dan semakin awal dimulai, semakin ringan bebannya.
Berikut ini akan membahas kapan waktu terbaik memulai tabungan pendidikan, berapa jumlah ideal yang harus disiapkan, serta instrumen keuangan terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Itu Penting?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 10–15% per tahun.
Artinya, jika saat ini uang pangkal masuk SD swasta sebesar Rp5 juta, maka dalam 6 tahun bisa naik menjadi lebih dari Rp10 juta.
Jika tidak mulai merencanakan dari sekarang, kebutuhan biaya bisa membebani keuangan keluarga di masa depan.
Kapan Harus Mulai Menabung untuk Pendidikan Anak?
Jawaban terbaik: sejak anak lahir, atau bahkan sejak masih dalam kandungan.
Semakin awal Anda mulai, semakin kecil jumlah yang harus disisihkan per bulan. Misalnya:
- Jika Anda menabung mulai anak usia 0 tahun, dan target dana masuk universitas (usia 18) adalah Rp200 juta, maka Anda butuh menabung sekitar Rp750.000–Rp1 juta per bulan dengan asumsi imbal hasil investasi 8–10% per tahun.
- Tapi jika baru mulai saat anak usia 10 tahun, maka cicilan bulanannya bisa lebih dari Rp2 juta per bulan.
Moralnya: Waktu adalah teman terbaik dalam menabung.
Cara Menghitung Kebutuhan Dana Pendidikan Anak
Untuk merencanakan tabungan pendidikan anak dengan tepat, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Tentukan Jenjang dan Jenis Sekolah
Pilih target: negeri atau swasta? Dalam atau luar negeri? SD-SMP-SMA atau langsung dari universitas?
Contoh: Target universitas swasta dengan biaya saat ini Rp100 juta.
2. Hitung Proyeksi Kenaikan Biaya Pendidikan
Gunakan estimasi inflasi pendidikan sekitar 10–15% per tahun.
Formula kasar:
Biaya masa depan = Biaya saat ini × (1 + inflasi) ^ jumlah tahun
Contoh: Rp100 juta × (1 + 10%)^15 ≈ Rp417 juta (biaya masuk kuliah 15 tahun lagi)
3. Tentukan Target Waktu dan Kemampuan Menabung
Hitung jumlah yang harus ditabung per bulan. Misalnya:
Rp417 juta ÷ 15 tahun ÷ 12 bulan = sekitar Rp2,300,000 per bulan
Jika Anda bisa berinvestasi dengan return 10% per tahun, nominal bulanannya bisa lebih ringan, yakni sekitar Rp1 juta–Rp1,500,000 tergantung jenis instrumen.
Instrumen Terbaik untuk Tabungan Pendidikan Anak
Tabungan pendidikan tidak harus selalu berupa rekening tabungan biasa. Anda bisa memanfaatkan berbagai produk keuangan yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko Anda, antara lain:
1. Tabungan Pendidikan Bank
- Cocok untuk jangka pendek (1–5 tahun)
- Risiko rendah, mudah dicairkan
- Imbal hasil rendah (1–3%)
Contoh: Tabungan Rencana Mandiri, Simpedes TAMA BRI
2. Deposito Berjangka
- Cocok untuk simpanan tetap
- Bunga lebih tinggi dari tabungan biasa
- Tidak fleksibel (harus menunggu jatuh tempo)
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
- Cocok untuk jangka menengah (3–7 tahun)
- Return sekitar 6–8% per tahun
- Risiko moderat
Cocok untuk yang ingin hasil lebih baik dari tabungan tapi tetap relatif aman.
4. Reksa Dana Saham / Campuran
- Cocok untuk jangka panjang (8–18 tahun)
- Return bisa mencapai 10–15% per tahun
- Risiko tinggi, tapi sangat efektif jika mulai sejak dini
Ideal untuk persiapan kuliah anak, jika mulai dari usia dini.
5. Asuransi Pendidikan (Unit Link)
- Gabungan asuransi jiwa dan tabungan pendidikan
- Biaya lebih tinggi dan hasil tidak selalu optimal
- Gunakan hanya jika butuh perlindungan jiwa orang tua
Pastikan memahami skema biaya dan hasil investasi sebelum memilih produk ini.
Tips Menabung Pendidikan Anak secara Konsisten
- Buat Rekening Khusus: Jangan satukan dengan dana harian. Gunakan rekening tanpa kartu debit atau dompet digital khusus.
- Gunakan Fitur Auto-Debit: Biar tidak lupa, aktifkan setoran otomatis tiap bulan dari gaji.
- Libatkan Kedua Orang Tua: Diskusikan rencana tabungan anak bersama pasangan agar bisa berbagi tanggung jawab.
- Tingkatkan Jumlah Secara Bertahap: Saat pendapatan naik, tambahkan nominal tabungan agar lebih cepat tercapai.
- Evaluasi Secara Berkala: Setiap tahun, cek apakah target dana pendidikan masih relevan dengan kenaikan biaya pendidikan.
Tabungan pendidikan anak adalah fondasi masa depan yang harus disiapkan sedini mungkin.
Semakin cepat Anda mulai, semakin ringan cicilan bulanannya, dan semakin besar peluang anak mendapatkan pendidikan terbaik.
Mulailah dengan menentukan tujuan, menghitung kebutuhan, lalu pilih instrumen keuangan yang sesuai.
Jangan tunda lagi, karena waktu adalah aset terbesar dalam perencanaan pendidikan anak.








