10 Penyakit yang Tidak Dicakup oleh Asuransi Kesehatan, Apa Saja?

Avatar photo

Asrul

Penyakit yang Tidak Dicakup oleh Asuransi Kesehatan
Foto: Prostock-Studio/Envato Elements

Pelajari daftar penyakit yang biasanya tidak dicakup oleh asuransi kesehatan dan alasan di balik pengecualiannya untuk menghindari risiko finansial tak terduga.

Asuransi kesehatan adalah salah satu alat penting dalam melindungi diri dari biaya medis yang tak terduga. Namun, tidak semua penyakit atau kondisi kesehatan dicakup oleh polis asuransi kesehatan.

Mengetahui penyakit apa saja yang tidak termasuk dalam cakupan asuransi sangat penting agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Artikel ini akan membahas secara mendetail penyakit-penyakit atau kondisi kesehatan yang biasanya tidak dicakup oleh asuransi kesehatan, serta alasan di balik pengecualian ini.

Dengan informasi ini, Anda dapat mengelola ekspektasi dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi kesehatan dan keuangan Anda secara lebih menyeluruh.

1. Penyakit Bawaan

Penyakit bawaan atau pre-existing conditions sering kali tidak termasuk dalam cakupan asuransi kesehatan. Ini adalah kondisi kesehatan yang telah diderita oleh tertanggung sebelum polis asuransi diberlakukan, termasuk penyakit genetik atau kelainan yang diwariskan:

Definisi Penyakit Bawaan:

Penyakit bawaan adalah kondisi yang mungkin sudah ada sejak lahir atau yang berkembang dari faktor keturunan. Contohnya termasuk hernia, asma, beberapa bentuk penyakit jantung kongenital, dan lain-lain.

Pentingnya Pengecualian Ini:

Perusahaan asuransi sering mengeluarkan kondisi ini dari cakupan karena risiko tinggi yang terkait dengan perawatan penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga:  Mengapa Asuransi Kesehatan dan Jiwa Penting untuk Orangtua? 3 Alasan Penting!

2. Penyakit Langka

Penyakit Langka
Foto: Anna Stills/Envato Elements

Penyakit langka, yang juga dikenal sebagai penyakit yatim atau orphan diseases, adalah kondisi yang sangat jarang terjadi dan sering kali memiliki opsi pengobatan yang terbatas atau mahal:

Karakteristik Penyakit Langka:

Kondisi ini bisa termasuk gangguan genetik yang mempengaruhi perkembangan otak, kelainan otot, dan penyakit lain yang hanya mempengaruhi sebagian kecil populasi.

Pengecualian dalam Asuransi:

Asuransi kesehatan sering tidak mencakup penyakit langka karena biaya perawatan yang tinggi dan kompleksitas dalam pengobatan yang sering tidak standar.

3. Penyakit Kritis

Penyakit kritis merujuk pada kondisi kesehatan yang serius, berpotensi mengancam jiwa, dan memerlukan pengeluaran besar untuk perawatan. Banyak polis asuransi kesehatan memiliki batasan khusus untuk penyakit kritis:

Contoh Penyakit Kritis:

Termasuk tetapi tidak terbatas pada diabetes, kanker, gangguan paru-paru kronis, dan penyakit jantung. Kondisi-kondisi ini memerlukan perawatan jangka panjang yang intensif.

Perlindungan Penyakit Kritis:

Untuk mendapatkan perlindungan finansial terhadap biaya yang terkait dengan penyakit kritis, individu sering memilih untuk membeli polis asuransi penyakit kritis tambahan yang dirancang khusus untuk menanggung biaya besar yang terkait dengan kondisi-kondisi serius tersebut.

4. Penyakit Kritis Stadium Awal:

Walaupun banyak polis asuransi kesehatan menyediakan perlindungan untuk penyakit kritis, biasanya cakupan ini terbatas pada penyakit yang telah mencapai stadium lanjut.

Penyakit kritis dalam stadium awal seringkali tidak dicakup karena risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi terkait dengan perkembangan penyakit tersebut.

Penting bagi pemegang polis untuk memahami dengan jelas ketentuan ini untuk menghindari kekecewaan saat klaim.

Beberapa asuransi mungkin menawarkan rider atau polis tambahan yang mencakup stadium awal penyakit kritis, jadi pertimbangkan untuk menambahkan ini jika Anda memerlukan perlindungan yang lebih luas.

Baca Juga:  7 Alasan Mengapa Asuransi Kesehatan adalah Investasi Terbaik untuk Anda dan Keluarga

5. Penyakit Psikologis:

Penyakit Psikologis
Foto: Prostock-Studio/Envato Elements

Penyakit psikologis, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar, seringkali tidak termasuk dalam cakupan standar asuransi kesehatan.

Perlindungan untuk kondisi psikologis masih relatif jarang dan bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan penyedia asuransi.

Jika Anda mencari perlindungan untuk kondisi kesehatan mental, penting untuk memeriksa secara spesifik apakah ini dicakup dalam polis Anda atau mempertimbangkan polis yang menyediakan cakupan khusus untuk kebutuhan psikologis.

6. Penyakit yang Ditimbulkan oleh Wabah:

Penyakit yang muncul dari wabah, seperti flu burung, polio, kolera, ebola, dan Covid-19, biasanya tidak termasuk dalam cakupan asuransi kesehatan standar karena risiko tinggi penularan dan biaya perawatan yang potensial besar.

Namun, dengan munculnya pandemi global baru-baru ini seperti Covid-19, beberapa asuransi telah mulai menawarkan opsi perlindungan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh wabah.

Jika ini merupakan kekhawatiran bagi Anda, sangat penting untuk memverifikasi apakah penyedia asuransi Anda telah menyesuaikan polis mereka untuk menyertakan penyakit semacam ini atau jika ada polis tambahan yang dapat Anda ambil untuk mendapatkan perlindungan yang memadai.

7. Penyakit yang Sudah Ada Sebelum Mendaftar Asuransi:

Salah satu prinsip utama dalam asuransi kesehatan adalah tidak menanggung penyakit yang sudah diderita sebelum nasabah mendaftar.

Ini dikenal sebagai *pre-existing conditions*. Oleh karena itu, perusahaan asuransi biasanya mewajibkan calon nasabah untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum polis diterbitkan.

Jika dalam pemeriksaan ini terdeteksi adanya riwayat penyakit tertentu, penyakit tersebut biasanya tidak akan dimasukkan dalam cakupan polis. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko yang terlalu besar bagi perusahaan asuransi.

8. HIV/AIDS:

HIV/AIDS sering kali tidak dilindungi oleh asuransi kesehatan umum. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko kesehatan yang terkait dengan penyakit ini, serta kompleksitas dan biaya tinggi yang diperlukan untuk perawatan jangka panjang.

Baca Juga:  Apakah Asuransi Kesehatan Perlu bagi yang Sehat? Ini Pertimbangannya!

Beberapa polis mungkin menawarkan perlindungan khusus untuk kondisi ini, tetapi umumnya, ini dikecualikan dalam polis asuransi kesehatan standar.

9. Pengecekan dan Perawatan Kehamilan:

Pengecekan dan Perawatan Kehamilan
Foto: Light Field Studios/Envato Elements

Asuransi kesehatan umumnya tidak mencakup perawatan kehamilan standar, yang meliputi pemeriksaan rutin selama kehamilan, penanganan awal kasus keguguran, layanan darurat terkait komplikasi kehamilan, dan biaya melahirkan.

Selain itu, perawatan pasca kelahiran untuk ibu dan bayi, termasuk imunisasi dan perawatan kesehatan rutin untuk bayi, juga biasanya tidak ditanggung. Untuk mendapatkan perlindungan ini, nasabah perlu membeli polis khusus yang mencakup kehamilan dan persalinan.

10. Penyakit dan Perawatan yang Dikecualikan:

Polis asuransi kesehatan juga mencantumkan sejumlah penyakit dan jenis perawatan yang dikecualikan dari cakupan.

Pengecualian ini biasanya tertera secara jelas dalam pasal pengecualian di dalam polis asuransi. Beberapa penyakit dan perawatan yang sering dikecualikan antara lain:

  • Perawatan Gigi Rutin: Pemeriksaan dan perawatan gigi yang tidak disebabkan oleh penyakit atau cedera sering kali tidak ditanggung.
  • Transplantasi Organ: Beberapa polis tidak mencakup biaya transplantasi organ, kecuali secara khusus dicantumkan dalam polis.
  • Pengobatan Alternatif: Pengobatan seperti akupunktur, homeopati, dan terapi lainnya yang tidak konvensional umumnya tidak ditanggung.
  • Cuci Darah: Beberapa polis asuransi kesehatan mungkin tidak mencakup biaya cuci darah atau dialisis, kecuali secara khusus diatur dalam polis.

Memahami batasan dan pengecualian dalam polis asuransi kesehatan Anda adalah kunci untuk menghindari kejutan yang tidak menyenangkan di kemudian hari.

Dengan mengetahui penyakit atau kondisi yang tidak dicakup, Anda dapat merencanakan keuangan Anda dengan lebih baik dan mempertimbangkan solusi alternatif untuk perlindungan kesehatan.

Jangan biarkan ketidakpahaman mengganggu perencanaan kesehatan Anda. Luangkan waktu untuk membaca dan memahami detail polis Anda, serta konsultasikan dengan agen asuransi jika ada yang kurang jelas.

Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa Anda dan keluarga tetap terlindungi, meskipun menghadapi kondisi yang tidak termasuk dalam cakupan asuransi kesehatan Anda.

Rekomendasi

Tags