Cara Negosiasi dengan Franchisor Agar Mendapat Keuntungan Maksimal

Avatar photo

Asrul

Cara Negosiasi dengan Franchisor Agar Mendapat Keuntungan Maksimal

Dalam dunia bisnis waralaba, tidak semua yang ditawarkan franchisor harus diterima mentah-mentah. Sebagai calon mitra, Anda punya hak untuk bernegosiasi – mulai dari biaya waralaba, besaran royalti, hingga wilayah eksklusif.

Strategi negosiasi yang tepat bukan hanya membantu Anda menekan biaya awal, tapi juga meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.

Kali ini, kita akan membahas secara lengkap cara negosiasi dengan franchisor agar Anda bisa mendapatkan syarat kerja sama yang adil, fleksibel, dan menguntungkan.

Simak hingga tuntas sebelum menandatangani kontrak franchise pertama Anda!

Mengapa Negosiasi Franchise Itu Penting?

Banyak calon franchisee (mitra) terlalu terburu-buru menyetujui semua syarat yang diajukan oleh franchisor tanpa mengevaluasi lebih dalam.

Padahal, setiap komponen kerja sama – seperti biaya awal, royalti, durasi kontrak, dan wilayah operasional – bisa berdampak langsung terhadap keuntungan Anda.

Negosiasi bukan berarti menentang, tapi mencari win-win solution agar bisnis bisa tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Cara Negosiasi dengan Franchisor

1. Pahami Struktur Biaya Franchise Secara Mendalam

Sebelum memulai negosiasi, pastikan Anda memahami seluruh struktur biaya dalam skema franchise, di antaranya:

  • Biaya waralaba (franchise fee): Biaya awal untuk membeli hak usaha
  • Royalti bulanan: Persentase dari omzet atau laba bersih yang dibayarkan rutin ke franchisor
  • Biaya pemasaran nasional: Dana untuk promosi merek secara nasional
  • Biaya pelatihan dan dukungan awal
  • Biaya pembelian bahan baku eksklusif

Dengan mengetahui struktur biaya secara lengkap, Anda bisa menilai bagian mana yang paling membebani dan layak untuk dinegosiasikan.

2. Tips Negosiasi Biaya Waralaba (Franchise Fee)

Franchise fee adalah biaya awal yang dibayarkan untuk bergabung sebagai mitra. Meskipun banyak franchisor menganggap ini sebagai biaya tetap, dalam praktiknya masih bisa dinegosiasikan.

Baca Juga:  7 Franchise Fried Chicken yang Paling Menguntungkan di Indonesia

Strategi Negosiasi:

  • Tunjukkan potensi lokasi strategis Anda
  • Ajukan diskon jika Anda membuka lebih dari satu outlet
  • Minta pembayaran bertahap, misalnya 50% di awal dan 50% setelah operasional 3 bulan
  • Bandingkan dengan brand sejenis untuk menunjukkan bahwa harga franchisor terlalu tinggi

Contoh negosiasi: “Karena saya akan membuka 2 cabang sekaligus dalam tahun pertama, apakah memungkinkan mendapatkan potongan 15% untuk franchise fee?”

3. Negosiasi Royalti Bulanan agar Tidak Membebani Cash Flow

Royalti adalah biaya rutin yang bisa berdampak besar pada arus kas bulanan. Beberapa franchisor menetapkan royalti flat, lainnya berdasarkan persentase omzet.

Tips Negosiasi Royalti:

  • Negosiasikan penurunan persentase di tahun pertama
  • Usulkan model bertahap (misalnya 3% tahun pertama, 5% mulai tahun ketiga)
  • Minta periode bebas royalti untuk 3–6 bulan awal sebagai masa transisi

4. Minta Hak Eksklusif Wilayah (Territorial Rights)

Salah satu kesalahan umum adalah tidak meminta hak eksklusif wilayah, sehingga franchisor bisa membuka cabang baru di dekat lokasi Anda, yang berarti menciptakan kompetisi langsung.

Cara Menegosiasikan Hak Wilayah:

  • Minta hak eksklusif radius tertentu (misalnya 3 km dari lokasi Anda)
  • Atau minta eksklusivitas satu kecamatan/kabupaten
  • Tanyakan durasi eksklusivitas, dan perpanjangan berdasarkan performa

Ini penting untuk melindungi investasi Anda dan menjaga potensi omzet maksimal tanpa kompetitor internal.

5. Evaluasi Dukungan Operasional & Marketing

Sebagai mitra, Anda berhak mendapatkan dukungan operasional, pelatihan, hingga marketing tools dari franchisor. Tapi tidak semua bantuan itu bersifat gratis.

Tips:

  • Tanyakan: Apakah pelatihan staf dan manajer dikenakan biaya?
  • Apakah biaya marketing mencakup konten media sosial dan iklan lokal?
  • Minta dokumentasi lengkap SOP, training manual, dan panduan operasional

Jika franchisor terlalu minim dalam memberi dukungan, jadikan itu alasan untuk menawar biaya waralaba atau royalti lebih rendah.

Baca Juga:  Rencana Bisnis Es Krim? Pelajari Investasi dan Syarat Franchise Mixue

6. Gunakan Profesional (Konsultan/Notaris) untuk Membaca Kontrak

Sebelum menandatangani, pastikan kontrak franchise ditelaah oleh:

  • Konsultan bisnis franchise
  • Pengacara atau notaris
  • Mentor bisnis yang berpengalaman

Mereka bisa membantu Anda memahami klausul penting seperti:

  • Durasi kontrak dan perpanjangan
  • Hak jual kembali (resell)
  • Sanksi atau penalti
  • Exit strategy jika bisnis tidak berjalan

Ini penting agar Anda tidak terjebak pada kontrak yang merugikan dalam jangka panjang.

7. Tunjukkan Value Anda sebagai Mitra Potensial

Ingat, Anda bukan hanya pihak yang “membeli” merek. Anda juga membawa potensi untuk mengembangkan brand franchisor. Maka, tunjukkan:

  • Pengalaman bisnis Anda sebelumnya (jika ada)
  • Lokasi strategis yang Anda miliki
  • Komitmen membuka cabang baru dalam waktu dekat
  • Koneksi pasar lokal atau komunitas

Saat franchisor melihat Anda sebagai mitra bernilai, mereka lebih terbuka terhadap negosiasi.

Negosiasi adalah bagian sah dan penting dalam membangun kerja sama franchise yang sehat. Jangan ragu untuk menawar franchise fee, royalti, dan meminta hak eksklusif wilayah demi keuntungan jangka panjang.

Dengan pendekatan profesional, data yang kuat, dan pemahaman struktur biaya, Anda bisa mendapatkan kesepakatan terbaik tanpa merusak hubungan bisnis.

Ingat, tujuan utama Anda bukan sekadar mendapat harga murah, tapi membangun bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan bersama franchisor.

Rekomendasi