Memilih instrumen investasi sering menjadi tantangan bagi pemula. Banyak yang bingung menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan profil risikonya.
Namun kabar baiknya, Surat Berharga Negara (SBN) hadir sebagai solusi ideal, karena aman, mudah dipahami, dan menawarkan imbal hasil menarik.
Masalahnya, SBN sendiri punya beberapa jenis: ORI, SBR, SR, ST, hingga instrumen lain seperti Sukuk Negara.
Nah, biar Anda tidak salah pilih, artikel ini akan mengulas panduan lengkap memilih SBN terbaik berdasarkan tujuan dan tipe investor Anda.
Yuk, kita mulai dari dasar yang paling penting: memahami siapa diri Anda sebagai investor.
Mengenali Profil Risiko Anda sebagai Investor

Setiap orang punya gaya investasi berbeda. Ada yang suka tantangan, ada juga yang ingin aman tanpa drama. Profil risiko umumnya terbagi menjadi tiga:
Konservatif – Pencari Keamanan & Stabilitas
Ciri-cirinya:
- Tidak suka fluktuasi nilai investasi
- Lebih memilih pendapatan stabil
- Prioritas utama: keamanan modal
Cocok memilih:
- SBR (Savings Bond Ritel)
- ST (Sukuk Tabungan)
Kenapa? Karena keduanya tidak bisa diperdagangkan sehingga aman dari risiko penurunan harga pasar. Kuponnya juga menarik dan dibayar rutin setiap bulan.
Moderat – Si Penyeimbang Keuntungan & Risiko
Ciri-cirinya:
- Masih menginginkan keamanan
- Siap menanggung risiko kecil
- Mencari peluang imbal hasil lebih optimal
Cocok memilih:
- ORI (Obligasi Negara Ritel)
- SR (Sukuk Ritel)
Kenapa? Meskipun aman, ORI dan SR bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Artinya, Anda dapat menjualnya sebelum jatuh tempo dengan potensi untung lebih besar jika harga sedang naik.
Agresif – Si Pemburu Keuntungan Maksimal
Ciri-cirinya:
- Siap menghadapi risiko fluktuasi harga
- Ingin peluang cuan lebih besar
- Tidak keberatan menahan investasi lebih lama
Cocok memilih:
- ORI (potensi capital gain)
- SR (syariah + fleksibel dijual)
Tipe agresif biasanya memanfaatkan pergerakan harga obligasi untuk meraih keuntungan tambahan di pasar sekunder.
Menentukan Tujuan Keuangan Anda
Memilih SBN tanpa memahami tujuan sama seperti naik kendaraan tanpa tahu destinasi. Jadi, tanyakan ini pada diri Anda:
Untuk Dana Darurat / Jangka Pendek (1–2 tahun)
Pilihan Ideal: SBR dan ST
Alasannya:
- Kupon mengambang (floating with floor) → mengikuti suku bunga BI bila naik
- Tidak bisa diperdagangkan → risiko lebih rendah
Untuk Dana Pendidikan / Jangka Menengah (3–5 tahun)
Pilihan Ideal: ORI dan SR
Alasannya:
- Kupon tetap (fixed) atau lebih stabil
- Bisa dijual sebelum jatuh tempo jika butuh dana
Untuk Dana Pensiun / Jangka Panjang
Pilihan Ideal: Campuran ORI, SR, SBR, ST
Alasannya:
- Mengurangi risiko lewat diversifikasi
- Pendapatan kupon bisa menjadi passive income bulanan
- Stabil dan aman
Untuk Passive Income Rutin
Pilihan paling tepat: ORI (fixed coupon) dan SR (syariah, stabil)
Kupon tetap memudahkan Anda menghitung pemasukan bulanan.
Perbedaan Masing-Masing Jenis SBN yang Perlu Anda Tahu
Supaya makin jelas, berikut tabel ringkas yang memudahkan Anda memilih.
Perbandingan ORI, SBR, SR, dan ST
| Jenis SBN | Prinsip | Bisa Dijual? | Tipe Kupon | Cocok Untuk |
|---|---|---|---|---|
| ORI (Obligasi Ritel) | Konvensional | ✔ Bisa diperdagangkan | Fixed | Investor moderat-agresif, passive income |
| SBR (Savings Bond Ritel) | Konvensional | ❌ Tidak bisa dijual | Floating with floor | Pemula, konservatif, jangka pendek |
| SR (Sukuk Ritel) | Syariah | ✔ Bisa diperdagangkan | Fixed / ijarah | Investor syariah, moderat |
| ST (Sukuk Tabungan) | Syariah | ❌ Tidak bisa dijual | Floating with floor | Pemula syariah, konservatif |
Dengan memahami tabel di atas, Anda bisa langsung mengidentifikasi mana yang paling sesuai kebutuhan Anda.
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih SBN

Memilih SBN bukan hanya soal kupon tinggi. Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Tipe Kupon (Fixed vs Floating)
- Fixed: tetap sepanjang tenor → ideal untuk passive income
- Floating with floor: mengikuti suku bunga acuan → cocok saat BI Rate berpotensi naik
2. Likuiditas (Bisa Dijual atau Tidak)
- ORI & SR: bisa dijual → likuid
- SBR & ST: tidak bisa dijual → ideal untuk komitmen investasi berjangka
3. Prinsip Investasi (Konvensional vs Syariah)
Jika Anda mengutamakan prinsip syariah, pilih:
- SR
- ST
4. Jangka Waktu (Tenor)
Umumnya 2–3 tahun, tergantung serinya.
Pastikan jangka waktu sesuai rencana finansial Anda.
5. Risiko Inflasi
Jika suku bunga BI berpotensi naik, produk floating seperti SBR dan ST akan lebih menguntungkan.
Rekomendasi Strategi Memilih SBN untuk Investor Pemula
Berikut strategi sederhana agar investasi Anda makin optimal:
Strategi 1: Mulai dari yang Tidak Bisa Dijual
Cobalah SBR atau ST untuk melatih komitmen investasi. Setelah terbiasa, baru masuk ke ORI/SR.
Strategi 2: Gunakan Pendekatan Diversifikasi
Campur beberapa SBN agar portofolio Anda seimbang.
Misalnya:
- 50% ORI → passive income
- 30% SBR → fleksibel mengikuti bunga
- 20% ST → syariah + aman
Strategi 3: Sesuaikan dengan Situasi Suku Bunga
- Jika BI Rate kemungkinan naik → pilih SBR atau ST
- Jika BI Rate stabil / turun → ORI atau SR jadi pilihan tepat
Strategi 4: Investasi Bertahap (Dollar Cost Averaging versi SBN)
Setiap kali ada penerbitan SBN baru (biasanya 6–8 kali setahun), beli sedikit demi sedikit. Hasilnya, portofolio Anda solid tanpa terasa berat.
Mana SBN Terbaik untuk Anda?
SBN terbaik bukan yang paling tinggi kuponnya, tapi yang paling sesuai tujuan dan profil risiko Anda.
- Pemula konservatif → SBR / ST
- Investor moderat → ORI / SR
- Ingin passive income → ORI / SR
- Ingin aman & bebas riba → SR / ST
- Ingin fleksibilitas jual → ORI / SR
Dengan panduan ini, Anda bisa menentukan pilihan secara bijak dan terarah.
SBN adalah langkah cerdas untuk memulai perjalanan investasi: aman, stabil, menguntungkan, dan cocok bagi siapa saja.








