Ketika mulai mendalami dunia investasi, kamu mungkin sering mendengar istilah reksadana pendapatan tetap.
Jenis reksadana ini sering direkomendasikan untuk investor pemula maupun investor konservatif yang ingin imbal hasil lebih tinggi dari reksadana pasar uang, tetapi tetap mencari stabilitas dan risiko yang tidak terlalu tinggi.
Dibandingkan reksadana saham yang cenderung fluktuatif, reksadana pendapatan tetap menawarkan keseimbangan antara keamanan dan keuntungan.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerjanya? Kenapa bisa cukup stabil? Dan bagaimana memilih produk yang paling pas?
Yuk, kita bahas semuanya secara lengkap dan santai!
Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap?
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mengalokasikan minimal 80% dari dana kelolaannya pada instrumen obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.
Instrumen obligasi ini memberikan bunga atau kupon yang sifatnya lebih stabil dibandingkan saham.
Itulah kenapa reksadana pendapatan tetap menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi dari reksadana pasar uang, namun risikonya tetap lebih rendah dibandingkan saham.
Singkatnya, reksadana pendapatan tetap cocok buat kamu yang ingin:
- Return lebih stabil
- Risiko moderat
- Investasi untuk jangka menengah (1–3 tahun)
- Tidak suka gejolak pasar saham
Bagaimana Cara Kerja Reksadana Pendapatan Tetap?

Supaya kamu benar-benar paham, berikut cara kerja reksadana pendapatan tetap dalam beberapa langkah sederhana:
1. Investor Menyetor Dana
Kamu membeli unit reksadana melalui platform atau manajer investasi. Dana kamu akan digabungkan dengan dana investor lain.
2. Dana Dikelola ke Instrumen Obligasi
Manajer investasi akan menempatkan dana tersebut pada berbagai obligasi, seperti:
- Obligasi Pemerintah (SUN) – risiko rendah, bunga stabil
- Obligasi Korporasi – imbal hasil lebih besar, risiko lebih tinggi
- Surat Berharga Negara jangka menengah
Diversifikasi dilakukan agar risiko lebih terkendali.
3. Investor Mendapat Imbal Hasil dari Kupon Obligasi
Obligasi memberikan kupon atau bunga secara rutin kepada pengelola reksadana. Nilai ini kemudian meningkatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) produk reksadana.
Makin banyak kupon, makin cepat NAB naik.
4. NAB Bisa Naik atau Turun
NAB reksadana pendapatan tetap dipengaruhi oleh:
- Pergerakan suku bunga
- Risiko kredit obligasi
- Kondisi ekonomi
Namun, fluktuasinya tidak sedramatis saham.
5. Investor Bisa Mencairkan Kapan Saja
Kamu bebas mencairkan investasi kapan pun, meskipun idealnya disimpan minimal 1 tahun agar hasilnya optimal.
Kelebihan Reksadana Pendapatan Tetap
Kenapa banyak investor pemula menyukai instrumen ini? Berikut alasannya:
1. Return Lebih Tinggi dari Reksadana Pasar Uang
Rata-rata return reksadana pendapatan tetap berkisar 6–8% per tahun, bahkan bisa lebih saat kondisi pasar obligasi sedang bagus.
Ini membuatnya ideal untuk investasi jangka menengah.
2. Risiko Lebih Rendah dari Saham
Karena berbasis obligasi, fluktuasinya jauh lebih ringan dibandingkan reksadana saham. Kamu tidak perlu waswas melihat grafik naik-turun setiap hari.
3. Cocok untuk Diversifikasi Portofolio
Reksadana pendapatan tetap bisa menjadi ‘penyeimbang’ ketika pasar saham sedang volatil. Portofolio investasi jadi lebih stabil.
4. Pengelolaan Profesional
Dana kamu dikelola oleh manajer investasi berpengalaman yang rutin menganalisis:
- Kualitas obligasi
- Rating emiten
- Risiko kredit
- Perubahan kondisi pasar
Jadi kamu tidak perlu repot melakukan analisis mendalam.
5. Modal Terjangkau
Mulai dari Rp10.000–Rp100.000 saja kamu sudah bisa masuk ke instrumen ini. Tidak perlu modal besar seperti membeli obligasi secara langsung.
Risiko Reksadana Pendapatan Tetap (Penting untuk Dipahami)
Tidak ada investasi tanpa risiko. Berikut risiko yang perlu kamu ketahui:
1. Risiko Suku Bunga
Ketika suku bunga naik, harga obligasi biasanya turun. Akibatnya, NAB reksadana pendapatan tetap bisa ikut turun.
2. Risiko Gagal Bayar Emiten
Jika perusahaan penerbit obligasi memiliki masalah keuangan, ada risiko gagal bayar. Namun manajer investasi biasanya memilih obligasi yang kualitasnya baik.
3. Fluktuasi Jangka Pendek
Meski tidak sefluktuatif saham, reksadana pendapatan tetap tetap memiliki potensi naik turun dalam jangka pendek.
4. Tidak Dijamin Pemerintah
Tidak seperti tabungan bank yang dijamin LPS, reksadana tidak memiliki jaminan perlindungan. Meski begitu, produk yang diawasi OJK dan dikelola MI profesional tetap dianggap aman.
Tips Memilih Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik untuk Pemula

Agar tidak salah pilih, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Periksa Rekam Jejak Manajer Investasi
Pilih MI yang:
- Sudah lama mengelola dana
- Konsisten memberikan return
- Memiliki reputasi baik
- Dana kelolaan besar
Semakin berpengalaman, semakin terukur strateginya.
2. Cek Return Historis Produk
Lihat kinerja:
- 1 tahun
- 3 tahun
- 5 tahun
Jika grafiknya konsisten naik, itu tanda pengelolaannya bagus.
3. Pahami Komposisi Obligasi
Perhatikan proporsi:
- Obligasi pemerintah
- Obligasi korporasi
- Durasi obligasi
Jika kamu pemula, pilih produk dengan porsi besar pada obligasi pemerintah untuk risiko lebih rendah.
4. Bandingkan Biaya Pengelolaan
Biaya yang terlalu tinggi bisa mengurangi return. Bandingkan management fee antar produk sebelum membeli.
5. Sesuaikan dengan Tujuan Investasi
Reksadana pendapatan tetap cocok untuk tujuan:
- Persiapan dana pendidikan
- Rencana liburan 1–3 tahun ke depan
- Menambah stabilitas portofolio
- Diversifikasi dari reksadana saham
Strategi Berinvestasi pada Reksadana Pendapatan Tetap
Supaya hasilmu makin optimal, coba lakukan strategi ini:
1. Investasi Rutin (DCA)
Dengan rutin top-up tiap bulan, kamu bisa memanfaatkan naik-turun NAB agar hasil lebih stabil dalam jangka panjang.
2. Simpan Minimal 1–3 Tahun
Durasi ini ideal untuk mendapatkan imbal hasil terbaik. Jangan mudah panik saat NAB sedikit turun.
3. Perhatikan Tren Suku Bunga
Ketika suku bunga menurun, harga obligasi cenderung naik. Ini momen ideal untuk membeli reksadana pendapatan tetap.
4. Diversifikasi ke Produk Lain
Jangan hanya memiliki satu jenis reksadana. Kombinasikan dengan pasar uang atau saham agar portofolio lebih seimbang.
Reksadana pendapatan tetap adalah pilihan investasi yang sangat cocok untuk pemula yang ingin mendapatkan imbal hasil lebih tinggi dari reksadana pasar uang, namun tidak siap dengan risiko besar seperti reksadana saham.
Dengan risiko moderat, potensi return stabil, dan pengelolaan profesional, instrumen ini bisa menjadi bagian penting dari strategi keuangan jangka menengah kamu.
Cocok untuk diversifikasi, cocok untuk tujuan finansial 1–3 tahun, dan cocok untuk kamu yang ingin upgrade dari pasar uang ke instrumen yang sedikit lebih berani namun tetap aman.








